( Norma, Etika,
Moral, Susila dan Akhlak-Tasawuf )
DISUSUN OLEH :
M. RASYID HIDAYAT 170101040233
AMALIA 170101040236
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas
kehadirat Allah SWT, dan Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad ﷺ sampai akhir hayat. Dalam kesempatan ini
akhirnya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah Akhlak Tasawuf ini yang berjudul “Norma, Etika, Moral, Susila dan Akhlak-Tasawuf”.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya, hal ini
dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki
penyusun, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan adanya saran atau kritik
yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang dan sebagai
motivasi bagi kami untuk lebih baik kedepannya.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini terutama kepada
dosen pengampu mata kuliah. Semoga Allah
SWT, membalas amal kebaikan beliau. Jazaakumullah
khairon . Aamiin.
Dengan segala pengharapan dan doa semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Barakallahu fiikum,
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Banjarmasin, 03
Oktober 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR
ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1. Latar belakang........................................................................................ 1
1.2. Rumusan masalah................................................................................... 1
1.3. Tujuan penulisan..................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN.............................................................................................. 3
2.1. Difinisi
Norma, Etika, Moral, Susila dan Akhlak-Tasawuf
a. Pengertian Norma............................................................................... 3
b.
Pengertian Etika................................................................................. 3
c.
Pengertian Moral................................................................................ 4
d.
Pengertian Susila................................................................................ 5
e.
Pengertian Akhlak-Tasawuf............................................................... 5
2.2. Analisis perbandingan antara Norma, Etika, Moral, Susila dan Akhlak-Tasawuf
a.
Persamaan........................................................................................ 6
b.
Perbedaan........................................................................................ 7
2.3. Pembentukan Norma,
Etika, Moral, Susila dan Akhlak-tasawuf
a. Pembentukan Norma.......................................................................... 8
b.
Pembentukan Etika............................................................................ 9
c.
Pembentukan Moral........................................................................... 9
d.
Pembentukan Susila........................................................................... 9
e. Pembentukan Akhlak-Tasawuf.......................................................... 9
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 11
3.1. Simpulan................................................................................................. 11
3.2. Saran....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagai manusia yang
beragama dan berakhlakul karimah, setiap manusia mempunyai kedudukan untuk
melakukan kewajiban bersyukur kepada Allah SWT. Secara historis dan teologis
agama sebagai pengawal dan memandu perjalanan hidup umat manusia agar menemui
keselamatan didunia dan diakhiratnya. Khususnya pada agama Islam yang dibimbing
dan dipimpin oleh Nabi Muhammad ﷺ yang kedatangannya untuk menyempurnakan kitab-kitab yang telah lalu dan akhlak
yang sangat mulia, dan sejarah mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan
dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima, sehinga hal
ini dinyatakan oleh Allah didalam Al-Qur’an.
Kepada semua manusia
khususnya yang beriman kepada Allah diminta agar akhlak dan keluhuran dan budi
pekertinya seperti Nabi Muhammad ﷺ. Itu dijadikan contoh kehidupan diberbagai bidang entah itu dalam kemasyarakatan atau dalam
kepribadian masing-masing, dan Allah pun berjanji yang memenuhi permintaan ini
dijamin keselamatan didunia dan akhirat. Itulah sebabnya kita semua diharapkan
bisa memiliki akhlak seperti Rasulullah entah itu dalam etika, moral,
kesusilaan dan kesopanan agar kita hidup aman, nyaman, sejahtera, tentram
didunia dan akhirat.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah
ini akan membahas beberapa masalah antara lain :
a.
Apa Pengertian dan
Objek dari Norma, Etika, Moral, Susila dan Akhlak-Tasawuf.
b.
Apa Persamaan dan
Perbedaan Norma, Etika, Moral, Susila dan Akhlak-Tasawuf
c.
Analisis Perbandingan
antara Norma, Etika, Moral, Susila dan Akhlak-Tasawuf
1.3. Tujuan Penulisan
a. Tujuan umumnya untuk menambah ilmu
pengetahuan dan memberikan pemahaman tentang
Norma, Etika, Moral, Susila dan Akhlak-Tasawuf.
b. Tujuan Khususnya yaitu untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Akhlak Tasawuf dari dosen pengampu Bpk Drs. M. Masykuri Hamdie,
M.Ag.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Norma, Etika, Moral, Susila dan Akhlak-Tasawuf
A. Pengertian
Norma
Adapun pengertian norma
dalam Kamus Bahasa Indonesia adalah
ukuran untuk menentukan sesuatu, sedangkan norma menurut
pengertian Sosiologi adalah aturan yang berlaku disertai dengan sanksi
bagi pelanggarnya.
Pada dasarnya norma lebih mengacu kepada upaya
membimbing, mengarahkan, memandu, membiasakan dan memasyarakatkan hidup yang
sesuai dengan aturan-aturan dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat juga
menggambarkan orang yang selalu menerapkan nilai-nilai yang dipandang baik. Ini
sama halnya dengan moral.
Norma ini didasarkan pada hati nurani atau akhlak
manusia. Norma adalah nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat yang dianggap
sebagai peraturan dan dijadikan pedoman dalam bertingkah laku. Norma dipatuhi
oleh seseorang agar terbentuk akhlak pribadi yang mulia.
B. Pengertian
Etika
Perkataan
ini berasal dari bahasa yunani “ethos”. Yang berarti adat kebiasaan. Ia
membicarakan kebiasaan (perbuataan), tetapi bukan menurut arti tata-adat,
melainkan tata-adab,yaitu berdasarkan intisari atau sifat dasar manusia baik
buruk. Jadi, etika
adalah teori tentang perbuataan manusia dilihat dari baik buruknya. Dalam
pelajaran filsafat, etika merupakan cabang dari ilmu filsafat.
Etika adalah ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia
sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah :
·
Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, tentang hak
dan kewajiban moral.
·
Kumpulan asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak.
·
Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut
masyarakat.
Etika terbagi atas dua :
·
Etika Umum, ialah etika yang membahas tentang
kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia itu bertindak secara etis. Etika inilah
yang digunakan sebagai tolak ukur penilaian baik buruknya suatu tindakan
·
Etika Khusus, ialah penerapan moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus misalnya olah raga, bisnis atau profesi tertentu. Dari
sinilah nanti akan lahir etika bisnis dan etika profesi (Hakim,Dokter,
Wartawan, dll ).
C. Pengertian
Moral
Di samping
dikenal dengan istilah etika, juga dikenal dengan istilah moral. Perkataan “moral” berasal dari bahasa latin mores, kata
jama’ dari mos yang berarti adat kebiasaan. Dalam bahasa
Indonesia, moral diterjemahkan sebagai susila. Moral artinya sesuai dengan
ide-ide yang umum diterima tentang tindakan
manusia, yang baik dan wajar, sesuai dengan ukuran tindakan yang oleh
umum diterima, meliputi kesatuaan sosial atau lingkungan tertentu.
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia yang mengatakan bahwa moral adalah ajaran tentang baik
buruk perbuatan dan kelakuan, dapat dipahami sebagai sebuah
ajaran dan atau sebuah konsep moral, tentang mana sebuah aktivitas yang
dikategorikan baik dan manapun yang dikatogerikan buruk. Aktivitas yang baik
disebut sebagai aktivitas yang bermoral (baik), namun bila aktivitas itu buruk
disebut tidak bermoral (bukan moral nya buruk).
Adapun pengertian moral adalah suatu kebaikan yang
disesuaikan dengan ukuran-ukuran tindakan yang diterima oleh umum, meliputi
kesatuan atau lingkungan tertentu.
Didalam moral terdapat perbuatan/tingkah laku/ucapan
seseorang dalam menjalankan interaksi dengan manusia. Jika yang dilakukan
seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku dimasyarakat tersebut dan
dapat diterima serta mampu menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang
itu dapat dikatakan memiliki nilai/mempunyai moral yang baik.
Moral sendiri lebih mengacu kepada suatu nilai atau
sistem hidup yang dilaksanakan dan diberlakukan dimasyarakat, maka ukuran untuk
menentukan moral ini adalah adat istiadat.
D. Pengertian
Susila
Susila atau
kesusilaan berasal dari kata dari bahasa sansekerta, yaitu su dan sila. Su itu
berarti baik, bagus dan sila berarti dasar, prinsip, peraturan hidup atau
norma.
Kata susila
selanjutnya digunakan untuk arti sebagai aturan hidup yang lebih baik.
Selanjutnya kata susila dapat berarti sopan, beradab, baik budi bahasanya. Dan
kesusilaan sama dengan kesopanan.
Dengan
demikian kesusilaan lebih mengacu kepada upaya membimbing, memandu,
mengarahkan, membiasakan, dan memasyarakatkan hidup yang sesuai dengan norma
atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Kesusilaan menggambarkan dimana
orang selalu menerapkan nilai-nilai yang dipandang baik.
E. Pengertian Akhlak-Tasawuf
Kata akhlak berasal dari bahasa arab khuluq yang
jamaknya akhlak, Menurut bahasa, akhlak adalah perangai, tabiat,
dan agama. Kata tersebut
mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti
“kejadian”. Serta erat hubungannya dengan kata khaliq yang berarti
“pencipta” dan makhluk yang berarti “yang diciptakan”.
Beberapa terminologi pengertian akhlak yang menyisakan masalah
tersebut adalah:
1.
Menurut
imam al-ghazali:
Akhlak adalah kondisi jiwa yang
tertanam dalam hati kemudian melahirkan aktivitas horizontal dengan mudah
sekali tanpa memerlukan pemikiran yang panjang.
2.
Menurut
Sidi Ghazalba:
Akhlak adalah sikap kepribadiaan
yang melahirkan prilaku perbuataan manusia terhadap diri sendiri dan makhluk
yang lain sesuai dengan suruhan dan larangan serta petunjuk al-quran dan
al-hadits.
Yang dimaksud dengan tanpa melalui
pikiran panjang disini adalah aktivitas horizontal yang bernilai baik dan
dilakukan secara istiqamah, kontinyu dan sustainable, tidak dibatasi
oleh ruang dan waktu, di manapun dan kapanpun. Bahkan pelakunya merasa berdosa
bila horizontalitas kebaikan tersebut tidak dilakukannya.
Ruang lingkup Kajian Ilmu Akhlak:
1.
Perbuatan-perbuatan manusia menurut ukuran baik dan
buruk.
2.
Objeknya adalah norma atau penilaian terhadap
perbuatan tersebut.
3.
Perbuatan tersebut baik perbuatan individu maupun
kolektif.
Pengertian tasawuf menurut istilah adalah sikap mental yang selalu
memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk
kebaikan, dan selalu bersikap bijaksana
dalam menggapai keridaan Allah Swt.
2.2. Persamaan dan Perbedaan Norma, Etika, Moral, Susila dan Akhlak-Tasawuf
A. Persamaan
Ada
beberapa persamaan antara Norma, Etika, Moral, Susila dan Akhlak, yaitu sebagai berikut.
Pertama, Norma, Etika, Moral, Susila dan Akhlak mengacu pada ajaran atau
gambaran tentang perbuatan,tingkah laku,sifat, dan perangai yang baik.
Kedua, Norma, Etika, Moral, Susila dan Akhlak merupakan prinsip atau
aturan hidup manusia untuk mengukur martabat dan harkat kemanusiaannya. Semakin
tinggi kualitas akhlak,etika,moral, dan susila,seseorang atau sekelompok orang,
semakin tinggi kualitas kemanusiaannya.
Sebaliknya, semakin rendah kualitas akhlak,etika,moral,
dan susila seseorang atau sekelompok orang, semakin rendah pula kualitas
kemanusiaannya.
Ketiga, Norma, Etika, Moral, Susila dan Akhlak seseorang atau sekelompok
orang tidak semata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap,stastis,
dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang.
Untuk pengembangan dan aktualisasi
potensi positif tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan,
serta dukungan lingkungan, mulai lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat
secara terus-menerus dengan tingkah konsistensi yang tinggi.
Dilihat dari segi fungsi dan
peranannya, dapat dikatakan bahwa akhlak,etika, moral dan kesusilaan itu
sama-sama menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan oleh
manusia untuk ditentukan baik buruknya, benar dan salahnya sehingga dengan ini
akan menciptakan masyarakat yang teratur, aman, damai, tentram dan sejahtera
lahir dan bathin.
B. Perbedaan
Selain
persamaan antara akhlak, etika, dan moral, sebagaimana diuraikan diatas,
terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing.
Berikut ini adalah uraian mengenai segi-segi perbedaan tersebut.
Pertama, akhlak merupakan istilah
yang bersumber dari Al-quran dan As-sunnah. Nilai-nilai yang menentukan baik
dan buruknya, layak atau tidak layak suatu perbuatan, kelakuan, sifat, dan
perangai dalam akhlak yang bersifat universal dan bersumber dari ajaran allah
swt. Sementara itu,etika merupakan filsafat nilai, pengetahuan tentang
nilai-nilai, dan kesusilaan tentang baik dan buruk. Jadi, etika bersumber dari
pemikiran yang mendalam dan renungan filosofis, yang pada intinya bersumber
dari akal sehat dan hati nurani.
Dengan kata lain, perbedaan diantara ketiga istilah itu adalah:
a.
Akhlak
tolak ukurnya adalah al-quran dan as-sunnah
b.
Etika
tolak ukurnya adalah pikiran atau akal
(akal pikiran)
c.
Moral
dan susila tolak ukurnya adalah norma/kebiasaan yang hidup dalam masyarakat.
Berikut ini adalah perbedan-perbedaan
antara etika, moral, dan susila:
1. Perbedaan dalam sumber yang menjadi patokan untuk menentukan baik dan
buruk.
- Etika: Penilaian baik dan buruk berdasarkan pendapat akal pikiran.
- Moral: penilaian baik dan buruk berdasarkan norma atau adat kebiasaan.
- Susila : bersumber pada nilai-nilai yang berkembang
dan dipandang baik oleh masyarakat
2. Perbedaan dalam sifat pemikiran dan
kawasan pembahasan.
Etika lebih banyak bersifat teoristis, maka pada moral dan susila lebih
banyak bersifat praktis. Etika memandang tingkah laku manusia secara umum
sedang moral dan susila bersifat lokal atau individual. Etika menjelaskan baik
dan buruk sedang moral dan susila menyatakan ukuran tersebut dalam bentuk
perbuatan.
Persamaan ketiganya terletak
pada fungsi dan peran, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan
manusia untuk ditetapkan baik atau buruk.
Secara rinci persamaan tersebut terdapat dalam
tiga hal:
1. Objek: yaitu perbuatan manusia
2. Ukuran: yaitu baik dan buruk
3. Tujuan: membentuk kepribadian manusia
1. Objek: yaitu perbuatan manusia
2. Ukuran: yaitu baik dan buruk
3. Tujuan: membentuk kepribadian manusia
Perbedaan
1. Sumber atau acuan:
- Etika sumber acuannya adalah akal
- Moral sumbernya norma atau adat istiadat
- Akhlak bersumber dari wahyu
- Etika sumber acuannya adalah akal
- Moral sumbernya norma atau adat istiadat
- Akhlak bersumber dari wahyu
2. Sifat Pemikiran:
- Etika bersifat filososfis
- Moral bersifat empiris
- Akhlak merupakan perpaduan antara wahyu dan akal
- Etika bersifat filososfis
- Moral bersifat empiris
- Akhlak merupakan perpaduan antara wahyu dan akal
3. Proses munculnya perbuatan:
- Etika muncul ketika ad aide
- Moral muncul karena pertimbangan suasana
- Akhlak muncul secara spontan atau tanpa pertimbangan.
- Etika muncul ketika ad aide
- Moral muncul karena pertimbangan suasana
- Akhlak muncul secara spontan atau tanpa pertimbangan.
2.3. Pembentukan Norma, Etika, Moral, Susila
dan Akhlak-tasawuf
a.
Norma
Dalam
kehidupannya, manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki ketergantungan
dengan manusia lainnya. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok, baik kelompok
komunal maupun kelompok materiil.
Kebutuhan
yang berbeda-beda, secara individual atau kelompok menyebabkan benturan
kepentingan. Untuk menghindari hal ini maka kelompok masyarakat membuat norma
sebagai pedoman perilaku dalam menjaga keseimbangan kepentingan dalam
bermasyarakat.
b.
Etika
Kata etika sudah melekat dalam setiap interaksi yang dilakukan
manusia dengan sesamanya. Sebagai suatu subjek, etika berkaitan dengan konsep
yang dimiliki oleh individu maupun kelompok untuk menilai apakah
tindakan-tindakan yang dikerjakannya itu salah, benar, baik atau buruk.
Latar belakang terbentuknya etika dalam masyarakat yaitu adanya
suatu adat istiadat dimasyarakat yang memandang suatu perbuatan itu apakah baik
atau buruk. Contohnya seperti seorang remaja yang membentak neneknya.
c.
Moral
Perkembangan moral ditandai dengan kemampuan anak untuk mematuhi
aturan, norma, dan etika yang berlaku dimasyarakat. Perkembangan moral terlihat
dari perilaku moralnya di masyarakat yang menunjukkan kesesuaian dengan nilai
dan norma di masyarakat. Perilaku moral ini banyak dipengaruhi oleh pola asuh
orang tua serta perilaku dari orang-orang sekitar.
d.
Susila
Susila biasanya bersumber pada adat yang berkembang di masyarakat
setempat tentang sesuatu perbuatan itu layak atau tidak layak. Dengan demikian
susila merujuk pada arti perilaku baik yang dilakukan seseorang.
Skema perbandingan dalam bentuk
table :
N.E.M.S.AT
|
Ukuran
|
Sumber
|
Sifat Pemikiran
|
Objek
|
Tujuan
|
Norma
|
Baik-Buruk
|
Hati Nurani dan Adat Setempat
|
Empiris
|
Perbuatan Manusia
|
Membentuk Kepribadian
|
Etika
|
Baik-Buruk
|
Akal
|
Filosofis
|
Perbuatan Manusia
|
Membentuk Kepribadian
|
Moral
|
Baik-Buruk
|
Adat Setempat
|
Empiris
|
Perbuatan Manusia
|
Membentuk Kepribadian
|
Susila
|
Baik-Buruk
|
Hati Nurani dan Nilai Yang Berkembang di Masyarakat
|
Empiris
|
Perbuatan Manusia
|
Membentuk Kepribadian
|
Akhlak
|
Baik-Buruk
|
Al-Qur’an dan Hadits
|
Wahyu dan Akal
|
Norma dan Perbuatan Manusia
|
Membentuk Kepribadian
|
BAB III
P
E N U T U P
3.1 KESIMPULAN
Etika lebih merupakan ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang dilakukan
manusia untuk dikatakan baik atau buruk. Atau dengan kata lain etika adalah
pola tingkah laku yan dihasilkan oleh akal manusia yang menentukan baik dan
buruk.
Moral adalah istilah yang digunakan
untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai atau ketentuan
baik atau buruk, benar atau salah. Acuan moral adalah sistem nilai yang
hidup dan diberlakukan dalam masyarakat. Misalnya : jika ada orang dalam
kehidupan sehari-hari dikatakan bermoral, maka yang dimaksudkan adalah bahwa
orang tersebut tingkah lakunya baik.
Sedangkan kesusilaan lebih mengacu
kepada upaya membimbing, memandu, mengarahkan, membiasakan, dan memasyarakatkan
hidup yang sesuai dengan norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Ada beberapa persamaan antara Etika,
Moral, dan Susila, yaitu sebagai berikut:
Etika, Moral, dan Susila mengacu
pada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai
yang baik. Etika, Moral, dan Susila merupakan prinsip atau aturan hidup manusia
untuk mengukur martabat dan harkat kemanusiaannya. Etika, moral, dan susila
seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata merupakan faktor keturunan
yang bersifat tetap.
Adapun perbedaannya adalah perbedaan
dalam sumber yang menjadi patokan untuk menentukan baik dan buruk serta
perbedaan dalam sifat pemikiran dan kawasan pembahasan.
3.2 SARAN
Dan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik
pembaca maupun penyusun dapat menerapkan etika, moral dan akhlak yang baik dan
sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.
Daftar
Pustaka
Anwar. Rosihon, Akhlak Tasawuf, (bandung : CV.Pustaka setia,
2010)
Syamhudi.
M.Hasyim, Akhlak Tasawuf: dalam
kontruksi piramida ilmu islam,(Jatim: Madani Media, 2015)
Nata, Abuddin. Akhlak
Tasawuf, (Jakarta : PT Raja Grafindo, 2011)
Gazalba.
Sisi, Asas Kebudayaan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1978),
Poerwadarminta,
WJS. Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1983)
Nuh ,
Muhammad, Etika Profesi Hukum, (Pustaka Setia Offset, 2011)
Referensi
Tambahan/pendukung
JAWHARIE.BLOGSPOT.COM , “ETIKA, MORAL, SUSILA, DAN AKHLAK” (diakses 11/30/2010)
http://jawharie.blogspot.com/2010/11/etika-moral-susila-dan-akhlak.html
http://jawharie.blogspot.com/2010/11/etika-moral-susila-dan-akhlak.html
Komentar
Posting Komentar